Rabu, 29 Desember 2010

Dunia Kampus

Dunia Kampus
KUNCUP-KUNCUP MUDA SATRIA AIRLANGGA
Gelombang putih menyerbu auditorium Universitas Airlangga dari berbagai penjuru. Sejak pagi ribuan calon mahasiswa bergerak dari berbagai penjuru kota Surabaya bahkan beberapa ada yang berangkat dari luar kota. Semua dipersiapkan untuk menghadiri satu acara yang maha penting “Pengukuhan Mahasiswa Baru Universitas Airlangga”. Tanggal 18 Agustus 2010 kemarin, menjadi sejarah bagi ribuan calon penerus kejayaan bangsa. Saat itulah bermunculan kuncup-kuncup muda Satria Airlangga yang akan mewarnai Bumi Perjuangan sekaligus Kawah Pebinaan Universitas Airlangga.
Disebut Bumi Perjuangan karena untuk tetap dapat masuk di Universitas Airlangga diperlukan perjuangan serta pengorbanan yang cukup luar biasa. Setelah diterima harus pula dipersiapkan banyak hal agar tetap dapat bertahan. Dengan waktu dan kesempatan yang terbatas maka perjuangan menjadi syarat mutlak untuk dapat berprestasi. Selain itu masih banyak lagi nilai-nilai perjuangan yang melekat pada masing-masing individu yang berstatus sebagai civitas akademika Universitas Airlangga.
Disebut Kawah Pembinaan karena ditempat ini akan diberikan segala macam sarana untuk mengembangkan potensi diri. Mulai dari ruang akademik untuk memperkaya pengetahuan, pengajar profesional yang telah memiliki jam terbang internasional. Jaringan lokal, nasional dan internasional yang membuka wawasan global, Organisasi Kemahasiswaan untuk mengasah soft skill. Selain itu, terdapat juga program penunjang semacam Program Mahasiswa Wirausaha untuk mempertajam potensi mahasiswa, serta infrastuktur yang mendukung seluruh proses tersebut ada di Univeristas Airlangga.
Kuncup-kuncup muda ini nantinya akan mekar menjadi bunga yang mewarnai Universitas Airlangga. Saat itulah kuncup-kuncup ini akan berubah menjadi Satria Airlangga dan mengetahui peran mereka sebagai mahasiswa. Secara garis besar ada tiga peran mahasiswa, yakni mahasiswa sebagai agent of change, mahasiswa sebagai iron stock, dan mahasiswa sebagai agent of social control. Ketiga peran inilah yang akan menjadikan Satria Airlangga sabagai generasi yang memperbaiki peradaban dan akhirnya membawa perubahan di Negera Indonesia tercinta.
Sebagai Agent of Change mahasiswa akan selalu berfikir tentang sebuah perubahan menuju suatu perbaikan. Pemikiran idealitas yang didapatkan dikampus ketika berbenturan dengan kondisi faktual di masyarakat akan menggerakan hati mahasiswa untuk melakukan perubahan. Mahasiswa yang kehilangan jiwa dan semangat perubahannya akan mati dan hilang. Mereka akan menjadi pelengkap dari sistem sosial yang berjalan. Jika sistem sosialnya baik maka mereka akan baik jika buruk maka merkea akan buruk. Jika demikian apa gunanya mahasiswa?
Sebagai Iron Stock mahasiswa harus sadar bahwa di masa yang akan datang merekalah yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa. Jadi mulai dari sekarang mahasiswa harus belajar menjadi individu unggul yang kemudian membentuk kelompok unggul agar menjadi cadangan kuat apabila sewaktu-waktu estafet kepemimpinan itu beralih. Gelombang reformasi merupakan momentum besar yang tidak berlanjut dengan gelombang perubahan. penyebab utamanya mahasiswa kala itu belum siap sehingga estafet hanya bergeser tidak berpindah. Apakah kesalahan itu akan terulang lagi dimasa datang?
Sebagai Agent of Social Control mahasiswa dapat mengambil peran kritisnya. Mahasiswa yang terletak di midlde class dapat melakukan gerakan vertikal yang menghantam pemerintah, sekaligus melakukan gerakan horizontal yang berkaitan erat dengan masyarakat. Inilah fungsi kontrol sosial yang dimiliki mahasiswa. Fungsi sosial ini dapat berjalan dengan adanya kepekaan mahasiswa atas problematika masyarakat. Tanpa kepekaan tersebut mahasiswa akan terjebak pada kegiatan yang sifatnya sekedar membesarkan organisasi. Jika demikian mahasiswa akan tercabut dari masyarakat yang merupakan akar rumpun asalnya.
Inilah pesan untuk yang penting untuk diketahui kuncup-kuncup muda satria Airlangga. Semoga air amerta yang dipikul oleh garuda muka akan mengembangkan kuncup-kuncup dan akhirnya menghasilkan buah yang siap digunakan untuk mensejahterakan masyarakat. Bahkan buah itu akan menghasilakan biji yang menumbuhkan tanaman baru sehingga kemanfaatannya tidak akan habis dalam satu generasi saja. Inilah impian dari suatu universitas yang punya jargon Excellence With Morality.
“Orang yang hidup bagi dirinya sendiri akan hidup sebagai orang kerdil dan mati sebagai orang kerdil. Akan tetapi, orang yang hidup bagi orang lain akan hidup sebagai orang besar dan mati sebagai orang besar”
(Sayyid Quthb)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar